Minggu, 06 Juni 2010

Agung, Sultan

Merupakan Raja Besar Mataram yang terkenal akan ekspansi wilayah kekuasaan, sehingga mencapai beberapa wilayah diluar pulau Jawa.
Sultan Agung adalah salah satu putra Panembahan Senapati (lihat Senapati, Panembahan). Sultan Agung disebut demikian karena merupakan raja besar Mataram. Sultan Agung dengan nama lengkap Sultan Agung Anyakrakusuma menjadi Raja Mataram, ia adalah
cucu buyut Ki Ageng Giring (penguasa Gunung Kidul, lihat : Giring, Ki Ageng). Ki Ageng Giring, adalah sahabat Ki Ageng Mataram (lihat: Mataram, Ki Ageng).Putera Ki Ageng Mataram bernama Panembahan Senapati, memperisteri Rara Lembayung, puteri
dari Ki Ageng Giring. Dari pasangan suami istri inilah lahir anak, cucu Ki Ageng Giring, yang kelak naik tahta dan bergelar Sultan Agung Anyakrakusuma.

Pada masa kekuasaannya, Mataram mampu memperluas pengaruhnya dan mengalami puncak kejayaannya, meski mengalami kegagalan saat menyerbu Belanda di Batavia yang saat itu dipimpin oleh Gubernur Jenderal Jaan Pieterszoon Coen.

Banyak prestasi yang dicapai oleh Sultan Agung. Dalam bidang politik dia menerapkan sentralitas kekuasaan dan mewajibkan para bupati-nayaka untuk tinggal di kutha-negara,
serta memodifikasi sistem birokrasi pemerintahan yang canggih dengan membagi-bagi lebih
lanjut wilayah negaragung.

Sultan Agung juga mengembangkan budaya agraris dengan menyusun pranata mangsa yang digunakan untuk memperhitungkan waktu tanam. Selain itu dia juga menetapkan sistem kalender Jawa yang meramu penanggalan Çaka lama dengan tahun Hijriyah dari
Arab. Untuk yang terakhir ini menunjukkan perhatiannya pada upaya memadukan agama Islam dengan budaya asli Jawa yang banyak dipertentangkan sebelumnya.

Terlepas dari kebesarannya, Sultan Agung lebih banyak menghabiskan waktunya di pesanggrahan Kerta, dan kemudian memindahkan pusat kekuasaannya dari Kotagede
ke Plered. Artinya, pada masa Sultan Agung eksistensi Kotagede mulai surut.
Namun, sekalipun Kotagede kehilangan peran sebagai pusat pemerintahan, Pasar Gede di Kotagede tetap menjadi pusat perdagangan yang penting, bahkan sampai sekarang. Di sisi lain, dia juga tetap memelihara spiritualitas Kotagede yang berpusat di kompleks Mesjid Mataram dan makam raja-raja di Kotagede, walaupun dia menyiapkan juga kompleks
makam baru di Imogiri.

Melalui berbagai prestasi di dalam mengembangkan kekuasaannya ni membuat Keraton Mataram, di bawah kepemimpinan Sultan Agung mencapai zaman keemasannya. Hal ini ditunjukkan dengan berkembangnya wilayah kekuasaan sampai ke luar Jawa, di antaranya
sampai ke wilayah Sumatera (Palembang).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar